Rabu, 17 Agustus 2011

Fakultas Kedokteran Gigi UGM

Fakultas Kedokteran Gigi merupakan salah satu fakultas di lingkungan Universitas Gadjah Mada yang menjadi pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran gigi yang menghasilkan dokter gigi yang profesional, mandiri, dan berwawasan global.

Dengan predikat A pada akreditasi Badan Akreditasi Nasional (BAN), Fakultas Kedokteran Gigi terus meningkatkan dan mengembangkan pendidikan dan penelitian kedokteran gigi berkualitas international serta menghasilkan lulusan yang berwawasan global, berciri profesional, mandiri, mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan, humanis, berwawasan kerakyatan, serta mampu menyediakan pelayanan kesehatan prima. Visi FKG ini mendukung visi UGM menuju universitas riset kelas dunia.

Berawal tahun 2008, Fakultas Kedokteran Gigi membuka Program Studi Ilmu Keperawatan gigi yang mendidik tenaga akademik profesional di bidang keperawatan gigi yang terampil dan berwawasan luas.

Kebanyakan Duduk Picu Penyakit Kronis

Anda yang memiliki gaya hidup kurang aktif sebaiknya mulai waspada sejak dini. Karena hasil penelitian menunjukkan, gaya hidup kurang aktif atau sedentari dapat meningkatkan risiko mengidap penyakit kronis meskipun Anda telah meluangkan waktu untuk berolahraga.
"Jika orang-orang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk, meski telah berolahraga secara rutin, mereka tetap berisiko tinggi terkena penyakit kronis. Jika mereka mau menambah gerakan dalam rutinitasnya sepanjang hari, mereka akan merasa lebih baik dan terhindar dari masalah kesehatan," ujar John Thyfault, asisten profesor nutrisi dan fisiologi dari UniversitasMissouri.
Dalam penelitian terbaru, Thyfault dan timnya menemukan bahwa mereka yang gaya hidupnya berubah dari level aktivitas tinggi (lebih dari 10.000 langkah setiap hari) menjadi tidak aktif (kurang dari 5.000 langkah per hari) berisiko lebih tinggi mengidap diabetes tipe 2.

Noda Kuning di Kelopak Mata Tanda Penyakit Jantung

Jakarta, Munculnya noda kuning pada kulit (xanthelasmata) di bagian atas kelopak bisa jadi penanda risiko seorang individu menderita penyakit jantung. Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Anne Tybjarg-Hansen di Universitas Kopenhagen ini juga menyimpulkan bahwa cincin putih atau abu-abu di sekitar kornea (arcus corneae) tidak ada kaitannya risikopenyakit jantung.

Penelitian sebelumnya telah menetapkan bahwa baik xanthelasmata maupun arcus corneae merupakan endapan kolesterol. Namun, sekitar setengah dari individu yang memiliki salah satu atau kedua kondisi di atas ternyata tidak positif memilki kolesterol tinggi lewat tes darah.

Hasil ini membuat para peneliti ingin menyelidiki hubungan antara xanthelasmata dan arcus corneae terhadap risiko serangan jantung, penyakit jantung, stroke, penebalan arteri atau kematian dini pada populasi umum.

Antioksidan Belum Tentu Perlambat Proses Penuaan

Jakarta, Banyak orang mencari cara untuk mempertahankan kemudaan dan meningkatkan vitalitas di usia tua. Blueberry, buah delima, teh hijau, hingga suplemen antioksidan pun diburu karena konon dapat mengurangi dampak penuaan pada tubuh. Tapi bagaimana kondisi sebenarnya saat antioksidan menumpuk dalam tubuh? "Pengaruh nyata antioksidan dalam makanan sangat kompleks. Penelitian awal yang mengaitkan tingginya asupan antioksidan bisa meningkatkan kesehatan dan umur panjang belum diperbaharui lagi. Bahkan, beberapa jenis kanker justru meningkat pada orang yang mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah tinggi," kata Michael Vagg, dosen klinis di Deakin University School of Medicine dan spesialis sakit di Barwon Health seperti dikutip dari The Conversation, Minggu (18/9/2011).